Alat pemarut kelapa kerap dimanfaatkan di pasar tradisional sebagai jasa pemarutan sekaligus penunjang usaha penjualan daging kelapa, dengan menyediakan kelapa parut siap olah bagi konsumen. Kehadirannya memudahkan pembeli yang ingin langsung mengolah kelapa tanpa perlu repot memarut sendiri di rumah.
Selain mempercepat proses, alat pemarut kelapa juga menghasilkan parutan yang lebih halus dan merata, sehingga sangat ideal untuk pembuatan santan, kue, maupun aneka masakan tradisional. Jika dibandingkan dengan parutan manual, penggunaan alat ini jauh lebih efisien karena mampu menghemat waktu, tenaga, dan biaya produksi.
4 Cara Perawatan Mesin Parut Kelapa
Perawatan alat pemarut kelapa menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kinerjanya tetap optimal. Dengan perawatan yang dilakukan secara rutin, alat pemarut dapat digunakan dalam jangka waktu lama dan tetap mampu bekerja dengan kapasitas besar tanpa mengalami penurunan fungsi.
Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah kebersihan setiap komponen alat. Membersihkan bagian-bagian pemarut secara teratur tidak hanya menjaga kualitas hasil parutan, tetapi juga mencegah kerusakan dan penumpukan kotoran. Berikut ini beberapa langkah perawatan dan cara membersihkan alat parut kelapa agar tetap awet dan siap digunakan.
1. Membersihkan Hopper
Hopper merupakan bagian corong di bagian atas mesin yang berfungsi sebagai tempat memasukkan kelapa utuh sebelum diparut. Komponen ini terhubung langsung dengan bagian pisau atau permukaan bergerigi. Meski terbuat dari bahan stainless steel yang antikarat, paparan air secara terus-menerus tetap dapat menyebabkan penurunan kualitas material. Oleh karena itu, setelah dibersihkan, pastikan hopper dikeringkan dengan cara dilap menggunakan kain lembut hingga benar-benar kering agar tetap awet dan berfungsi optimal.
2. Membersihkan Hopper
Hopper merupakan corong di bagian atas alat pemarut yang berfungsi sebagai tempat memasukkan kelapa utuh. Bagian ini terhubung langsung dengan permukaan atau pisau yang bergerigi. Walaupun terbuat dari bahan stainless steel yang bersifat antikarat, paparan air secara terus-menerus tetap dapat menurunkan kualitas materialnya. Oleh karena itu, setelah dibersihkan, sebaiknya hopper segera dilap menggunakan kain lembut hingga benar-benar kering agar tetap awet dan tahan lama.
3. Membersihkan Mata Parut
Mata parut berbentuk silinder dengan permukaan bergerigi yang berfungsi untuk menghancurkan kelapa yang dimasukkan melalui hopper hingga menjadi serabut halus. Setelah proses pemarutan selesai, biasanya masih ada sisa-sisa serabut kelapa yang menempel di sela-sela gerigi.
Pada awalnya hal ini mungkin tidak menimbulkan masalah karena serabut kelapa bersifat lembut. Namun, jika dibiarkan terlalu lama tanpa dibersihkan, sisa serabut tersebut dapat mengeras dan membentuk kerak yang sulit dihilangkan. Kerak inilah yang dapat membuat gerigi menjadi tumpul. Selain itu, saat alat digunakan kembali.
Untuk membersihkannya, sikat gerigi mata parut secara perlahan lalu bilas dengan air hingga bersih. Setelah itu, keringkan dengan menekan-nekan menggunakan kain lap. Hindari menggosok atau menekan terlalu keras agar mata parut tidak rusak dan tangan tetap aman dari risiko luka.
4. Membersihkan Corong Parut
Corong parut adalah bagian tempat keluarnya hasil parutan kelapa. Area ini tidak hanya terkena serabut kelapa, tetapi juga percikan santan selama proses pemarutan. Oleh karena itu, corong parut perlu dibersihkan secara menyeluruh, terutama pada bagian samping dan tutup atas, karena sisa parutan dan santan biasanya mudah menyebar dan menempel di area tersebut.
Setelah digunakan, simpan alat pemarut kelapa di tempat yang kering dan teduh serta hindari paparan sinar matahari langsung agar kinerja mesin tetap optimal dan tidak cepat menurun. Selain kebersihan, lakukan juga pemeriksaan rutin pada bahan bakar mesin. Pastikan tangki tidak dalam kondisi kosong atau kering karena dapat memicu kerusakan. Untuk menjaga keawetan mesin, penggantian oli sebaiknya dilakukan secara berkala, sekitar setiap enam bulan sekali.
Penutup
Dengan perawatan yang tepat dan dilakukan secara rutin, mesin parut kelapa akan tetap bekerja optimal, awet, dan aman digunakan dalam jangka panjang. Menjaga kebersihan setiap komponen, mulai dari hopper, mata parut, hingga corong parut, tidak hanya memastikan hasil parutan tetap higienis, tetapi juga mencegah kerusakan yang dapat menurunkan kinerja mesin.
