Perbedaan Keripik Biasa dan Vacuum Frying
Keripik menjadi camilan favorit banyak orang karena teksturnya yang renyah dan rasa yang gurih. Namun, tahukah kamu kalau ada dua jenis proses pengolahan keripik yang sering digunakan, yaitu penggorengan biasa dan metode vacuum frying? Perbedaan keripik biasa dan vacuum frying ini nggak hanya soal cara menggoreng, tapi juga menyangkut rasa, kualitas gizi, dan ketahanan produk. Buat kamu yang pengen tahu mana yang lebih unggul, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Perbedaan Keripik Biasa dan Vacuum Frying
1. Pengolahan dengan Metode Biasa
Penggorengan biasa merupakan teknik tradisional yang digunakan secara luas. Biasanya, bahan seperti pisang, singkong, atau kentang digoreng dalam minyak panas dengan suhu tinggi (sekitar 150–180°C). Proses ini membuat tekstur keripik jadi renyah, tapi suhu tinggi bisa menyebabkan reaksi kimia seperti pencoklatan berlebih (Maillard reaction) dan pembentukan senyawa berbahaya seperti akrilamida.
Selain itu, keripik yang dihasilkan dari penggorengan biasa cenderung lebih berminyak. Ini karena proses penggorengannya tidak dilakukan dalam tekanan rendah, sehingga kandungan minyak tetap tinggi dan bisa mengurangi masa simpan serta membuat rasanya cepat berubah tengik.
2. Vacuum Frying, Solusi Modern yang Lebih Sehat
Sebaliknya, vacuum frying atau penggorengan dalam ruang vakum dilakukan dalam tekanan rendah, sehingga bahan makanan bisa digoreng pada suhu yang jauh lebih rendah (sekitar 80–90°C). Karena tidak terpapar suhu tinggi, kandungan gizi dan warna alami dari buah atau sayur bisa tetap terjaga.
Teknologi ini cocok banget untuk mengolah bahan yang sensitif seperti nangka, salak, apel, dan buah tropis lainnya. Dengan menggunakan mesin vacuum frying, hasil keripik jadi lebih cerah warnanya, tidak terlalu berminyak, dan punya rasa alami dari buah aslinya. Nggak heran kalau keripik dari vacuum frying sekarang makin digemari, terutama oleh pelaku usaha camilan sehat.
3. Perbedaan Tekstur dan Rasa
Kalau kamu bandingin keripik hasil penggorengan biasa dan vacuum frying secara langsung, perbedaan teksturnya akan langsung terasa. Keripik biasa cenderung lebih keras dan berminyak. Sementara itu, keripik dari vacuum frying terasa lebih ringan, kering, dan renyah tanpa terlalu keras. Rasa buah atau bahan aslinya pun lebih terasa karena tidak “terbakar” oleh suhu tinggi.
Keripik dari vacuum frying juga nggak terlalu bau minyak dan bisa bertahan lebih lama di penyimpanan. Cocok banget buat usaha camilan premium atau ekspor.
4. Segi Bisnis
Kalau dilihat dari sudut pandang bisnis, vacuum frying mungkin membutuhkan modal awal yang lebih besar karena harus membeli mesin khusus. Namun, dengan kualitas produk yang lebih baik, nilai jualnya pun bisa lebih tinggi. Banyak pelaku UMKM yang mulai beralih ke vacuum frying karena hasilnya bisa masuk pasar modern dan lebih diterima pasar luar negeri.
Sementara penggorengan biasa cocok untuk produksi rumahan atau skala kecil karena alatnya mudah ditemukan dan murah. Tapi, risikonya adalah produk cepat tengik, tidak bisa disimpan lama, dan kurang menarik di pasar modern.
Mana yang Lebih Baik?
Jawabannya tergantung kebutuhanmu. Kalau kamu mencari camilan ringan untuk konsumsi pribadi atau jualan skala kecil, keripik biasa mungkin sudah cukup. Tapi kalau kamu ingin produk yang berkualitas, sehat, dan tahan lama, vacuum frying jelas pilihan yang lebih unggul. Apalagi sekarang mesin vacuum frying tersedia dalam berbagai kapasitas, dari skala rumah tangga sampai industri besar.
Jadi, memahami perbedaan keripik biasa dan vacuum frying bisa membantumu menentukan metode mana yang paling sesuai, baik untuk konsumsi sendiri maupun peluang usaha. Dengan informasi ini, kamu bisa mulai membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis.
Hai, saya adalah seorang content writer dengan pengalaman lebih dari 2 tahun dalam penulisan konten website. Saya senang membuat website dan menulis konten di website.
