Zona aman operasional MBG merupakan klasifikasi area kerja berdasarkan tingkat risiko kontaminasi dan bahaya fisik yang memerlukan pengaturan ketat sesuai standar keamanan kerja. Badan Gizi Nasional mewajibkan setiap SPPG menerapkan sistem zonasi untuk melindungi keselamatan pekerja sekaligus menjaga keamanan pangan dari hulu ke hilir.
Lebih jauh lagi, pemisahan zona ini mencegah kontaminasi silang yang menjadi penyebab utama keracunan makanan massal dalam program Makan Bergizi Gratis.
Klasifikasi Zona Aman Operasional MBG
Zona Merah atau Area Berisiko Tinggi
Zona aman operasional MBG mengklasifikasikan area memasak dengan api terbuka sebagai zona merah karena risiko kebakaran dan luka bakar sangat tinggi. Kompor gas industri, deep fryer, dan oven konveksi beroperasi pada suhu ekstrem hingga 200°C yang berpotensi menyebabkan cedera serius. Selain itu, zona ini juga mencakup area penyimpanan tabung gas LPG yang wajib terpisah minimal 5 meter dari sumber api dengan ventilasi memadai.
Pekerja yang bertugas di zona merah wajib mengenakan APD lengkap meliputi sepatu safety anti panas, apron tahan api, sarung tangan heat resistant, dan kacamata pelindung. Sementara itu, alat pemadam api ringan harus terpasang strategis dalam jarak maksimal 5 meter dari setiap titik api aktif.
Zona Kuning atau Area Risiko Sedang
Area preparasi dan pencucian bahan masuk kategori zona aman operasional dengan risiko sedang karena kontak dengan pisau tajam dan lantai basah licin. Namun demikian, zona ini juga berisiko kontaminasi biologis dari bakteri pada daging mentah atau sayuran yang belum tercuci bersih. Akibatnya, protokol cuci tangan wajib sebelum dan sesudah menangani bahan mentah untuk mencegah penyebaran patogen.
Menggunakan peralatan berkualitas dari pusat alat dapur mbg termasuk pisau ergonomis dan cutting board kode warna membantu meminimalkan risiko kecelakaan kerja. Talenan merah untuk daging mentah, hijau untuk sayuran, dan putih untuk makanan matang mencegah kontaminasi silang secara efektif.
Zona Hijau atau Area Aman
Zona aman operasional MBG mencakup area pengemasan makanan matang dan ruang administrasi yang memiliki risiko minimal terhadap kecelakaan atau kontaminasi. Pekerja di zona ini tetap wajib mematuhi protokol higiene personal seperti hair net, masker, dan cuci tangan meskipun tidak ada kontak langsung dengan api atau bahan berbahaya.
Jalur Sirkulasi dalam Zona Aman Operasional MBG
Prinsip One-Way Flow
Zona aman operasional MBG menerapkan alur satu arah dari area kotor menuju area bersih tanpa persilangan untuk mencegah kontaminasi balik. Bahan mentah masuk melalui pintu penerimaan, bergerak ke area pencucian, preparasi, memasak, pengemasan, dan keluar melalui pintu distribusi terpisah. Lebih jauh lagi, peralatan kotor tidak boleh melintasi area makanan matang sehingga memerlukan jalur terpisah menuju area pencucian.
Lebar Jalur Minimum
Koridor dalam zona aman operasional MBG perlu lebarnya minimal 120 cm agar dua orang bisa berpapasan dengan aman sambil membawa bahan atau peralatan. Lantai anti slip dengan kemiringan 2% menuju floor drain mencegah genangan air yang menyebabkan kecelakaan terpeleset.
Sistem Keamanan Zona Aman Operasional
Setiap zona memiliki signage jelas yang menunjukkan tingkat bahaya, APD wajib, dan prosedur darurat jika terjadi kecelakaan. Jalur evakuasi terpasang dengan marking fosfor yang dapat terlihat saat listrik padam. Pintu darurat tidak boleh terkunci dari dalam dan harus dapat terbuka keluar dengan mudah saat tekanan panik.
CCTV terpasang di setiap zona untuk memantau kepatuhan protokol keamanan dan memudahkan investigasi jika terjadi insiden. Dashboard monitoring real-time memungkinkan supervisor mengawasi seluruh area secara simultan dari ruang kontrol.
Kesimpulan
Zona aman operasional MBG merupakan sistem manajemen risiko komprehensif yang melindungi keselamatan pekerja dan keamanan pangan secara bersamaan. Klasifikasi zona merah, kuning, dan hijau dengan protokol spesifik masing-masing menjamin operasional berjalan aman tanpa kecelakaan kerja.
Dapur SPPG menerapkan zonasi ketat dan jalur sirkulasi terpisah untuk menjaga keamanan pangan setiap hari. Sistem ini memungkinkan produksi ribuan porsi bergizi secara konsisten tanpa menurunkan standar perlindungan bagi penerima manfaat nasional.
